Hai seseorang yg ku titipkan perasaanku kepadamu, kamu tak perlu tahu seberapa besar aku memiliki perasaan akan dirimu. Karena aku sangat tahu, bahwa memiliki perasaan kepada seseorang yg hatinya bukan untuk kita itu adalah hal yg menyakitkan..
Berusaha menghargai sendirian, mencintai sendirian, bahkan terkadang rasanya seperti menitipkan hati kita kepada orang itu hanya sekedar untuk disakiti..
Jika memang begitu, kenapa kau memilihku ?
Mengapa meyakinkanku, untuk sesuatu hal yg harus ku yakini sendirian ?
Bukankah aku sudah mengetahui jawabannya ?
Bahwa cepat atau lambat, tentu saja aku akan merasa sakit sendirian..
Apa hal-hal seperti ini, masih harus ku anggap sebagai proses pendewasaan diri ?
Semua orang tentu tidak ingin gagal. Tidak ingin merasakan sakit.. Tidak ingin kecewa tentunya..
Dan aku rasa, aku tidak cukup bodoh untuk mengulangi kegagalan yg menyakitkan untuk kesekian kalinya..
Mungkin cukup sampai disini aku bertahan, dan terbawa akan perasaan..
Walaupun awalnya, kubohongi semua keadaan ini dengan kemunafikan.
Namun bukan berarti, cinta tidak bisa merubah semua keadaan itu..
Sabtu, 02 Juni 2018
KISAH MATA..
KISAH MATA..
Aku mengenali mata itu..
Mata yang tak mampu menatap dalam kepada mataku..
Entah apa yang mampu kulihat dari tatapan kosong mata itu..
Mata itu seakan ingin berteriak, menjelaskan kepada dunia tentang bagaimana yang Ia rasakan saat itu..
Mata itu memancarkan kepedihan, kepiluan, dan kesengsaraan yang seakan di sembunyikan dari apa yg Ia rasa dalam hidupnya..
Aku mengenalnya melalui mata..
Tatap nya yang dalam, seolah-olah menegaskan kepadaku..
Bahwa mata itu memiliki rasa..
Bahwa mata itu ingin membagi berbagai hal, tentang kehidupan..
Bahwa mata itu tak mampu mengungkapkan kepedihan dan deritanya..
Mata itu berkaca, namun isaknya sedikit tertahan..
Ia simpan kembali kesedihan itu dalam satu senyuman..
Tak ingin menjelaskan kepada seorangpun tentang kepedihan itu..
Termasuk kepadaku..
Hai,, sepasang mata yg saat itu aku tatap bahwa kamu kuat..
Kuat untuk menyembunyikan kepiluan itu di balik senyuman - senyuman mu..
Aku merasakan kepedihanmu, jangan lah kau simpan semua itu sendiri..
Berbagi lah denganku..
Sayangnya, aku hanya mampu berteriak dari dalam hati..
Kemudian berlalu pergi..
Jakarta, 02 June 2018
Langganan:
Komentar (Atom)
